Belitung Timur – Polisi mengupdate kondisi A (12), siswi MTs Negeri Manggar, Belitung Timur (Beltim), Bangka Belitung, yang menjadi korban perundungan atau bullying teman sekelasnya, AS (12). Meskipun belum boleh pulang, kondisi A sudah mulai membaik.
“Alhamdulillah, sekarang yang dirasakan Adik A yang pertama rasa sakit berkurang. Bisa BAB, istirahat dan bisa makan. Kemudian, kakinya juga sudah mulai bisa digerakkan dan bisa duduk,” jelas Kapolda Babel Irjen Hendro Pandowo di Pangkalpinang, Senin (4/2/025).
Hendro menyebut kondisi ini jauh lebih baik dibandingkan sebelumnya. Tadinya A disebut tidak bisa tidur hingga selalu mengeluh sakit. Korban kini dirawat di RS Ortopedi Siaga Raya, Jakarta Selatan.
“Saya mohon doanya rekan-rekan, warga Bangka Belitung untuk Adik A supaya cepat sembuh,” pintanya.
Kapolda bercerita pertama kali mendapat kabar ada seorang siswi MTs di Beltim jatuh dari kursi karena ditarik teman sekelasnya. Kapolres Beltim AKBP Indra Feri Dalimunthe langsung diperintahkan mengecek kondisi korban.
Dia juga mendapat kabar keluarga korban kesusahan mencari rumah sakit rujukan. Termasuk biaya pengobatan korban. Korban pada saat itu telah dirawat di RS Beltim selama seminggu.
“Saya perintahkan Kapolres Beltim untuk mengecek kondisinya. Saya video Call sama orang tuanya, kemudian kita bawa ke Jakarta,” sebut Kapolda.
“(Kondisinya saat itu) menghubungi beberapa rumah sakit kemungkinan penuh sehingga belum direspons. Kebetulan saya kenal dokter di rumah sakit Siaga Pasar Minggu, Jakarta Selatan,” timpalnya.
Selang beberapa hari, korban dirujuk ke RS Jakarta Selatan. Tiba Bandara Soekarno Hatta, dia telah ditunggu ambulance dan pengawalan yang disediakan Polda Metro Jaya. Hingga kemudian dibawa ke rumah sakit.
“Bagaimana biaya pengobatan? Bukan Kapolda yang bayar ya, tetapi ada donasi dari masyarakat Bangka Belitung, dari anggota Polda Babel dan tentunya akan kita koordinasikan dengan Forkopimda. Ada Pak Gubernur, Danrem, Kabinda dan ada Pak Kejati,” sebutnya.
Hendro berharap kejadian ini merupakan yang terakhir kalinya. Ia menegaskan kasus bullying atau perundungan sendiri sangat merugikan orang lain, termasuk bisa membuat cidera hingga kematian.
“Bullying sangat berbahaya, ini masih bisa di selamatkan, namun demikian tetap berdampak pada kesehatan (korban) ini. Kelumpuhan bisa, kebutaan bisa. Contoh lain, di beberapa tempat, bullying, prank, tentang ulang tahun dimasukan kolam ada meninggal dunia karena kesetrum,” tegasnya.
Ia mengimbau masyarakat, orang tua, guru dan pelajar harus ikut berpartisipasi mengingatkan bahaya bullying. Berikut jenis-jenisnya, baik itu perundungan, tindak kekerasan, bercandaan yang berlebihan hingga prank.
“Diminta partisipasinya, mengingatkan bahaya bullying dan seterusnya. Tetapi jangan hanya sekali mengingatkan, karena murid ada yang lulus dan yang masuk, harus sering-sering kepada anak didiknya. Semoga ini kejadian yang terakhir di Bangka Belitung,” imbuhnya.
Sebelumnya diberitakan, siswi MTs di Belitung Timur, dilaporkan menjadi korban bullying teman satu kelasnya. Pada saat itu korban mau duduk, kursinya ditarik sehingga korban terjatuh.
Akibatnya, korban mengalami cedera serius pada tulang ekornya dan harus dirawat di rumah sakit. Bahkan korban terancam kelumpuhan. Peristiwa bullying tersebut terjadi di dalam kelas pada Rabu (22/1) lalu.
Sumber : detik.com